Skip to Content

Categories: Love & Relationship

Kata-Kata Sensitif Perusak Hubungan

selfcontrol

Salah satu tolok ukur tingkat kedewasaan seseorang adalah dalam hal pengendalian amarah. Marah yang tak terkendali dapat menjadi bumerang dalam sebuah hubungan. Kalimat kasar yang keluar ketika marah seringkali membuat sebuah hubungan berakhir dengan kata “putus”. Berikut beberapa kata sensitif pemicu kandasnya sebuah hubungan percintaan.

 

Kata-Kata Makian

dont_speak

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Keele University, seseorang lebih mudah mengeluarkan sumpah serapah ketika marah. Sumpah serapah dalam bahasa apapun akan membuat kamu menyesal setelah mengatakannya, apalagi jika makian itu ditujukan pada orang yang dicintai.

 

“Dari dulu kamu tidak pernah berubah..”

a-couple-arguing

Mengeneralisasi perilaku pasangan tidak akan membuat situasi membaik. Lebih baik ajak dia bicara baik-baik, katakan kalau kamu memang tidak nyaman dengan sikapnya. Jika memang pasanganmu memang bersikap sama dari awal, harusnya kamu berpikir mengapa kamu dulu memilihnya.

 

“Pantas saja kamu…”

images

Menghubungkan kesalahannya dengan keadaannya sekarang justru akan membuat masalah yang sederhana menjadi semakin rumit. Daripada mengatakan, “Pantas saja kamu sekarang jadi seperti ini karena kamu selalu….”, akan lebih enak didengar jika, “Coba kamu… “ atau “Mungkin lebih baik kalau…”. Sampaikan solusi, bukan dengan judgement.

 

“Ternyata benar kata mantan kamu…”

Examiner-break_up_care_about

Sedekat apapun kamu dengan mantannya, tidak seharusnya kamu membenarkan perkataan mantannya, terutama untuk hal-hal yang sensitif. Selain akan membuat dia sakit hati, tindakanmu juga akan membuat hubungan menjadi kurang harmonis.

 

“Kita putus saja…”

breakup-heart

Mengakhiri sebuah hubungan tidak dapat dilakukan dalam keadaan marah. Emosi sesaat terkadang membuat orang berpikir pendek. Lebih baik tunggu sampai situasi agak “adem” daripada kamu menyesal karena terlanjur mengeluarkan kata “putus”.

 

Sumber : Chic, Wikihow

No comments yet. You should be kind and add one!

*required

*required - (will not be shared)

By submitting a comment you grant PsikologID a perpetual license to reproduce your words and name/web site in attribution. Inappropriate and irrelevant comments will be removed at an admin’s discretion. Your email is used for verification purposes only, it will never be shared.