Skip to Content

Categories: Education & Tips, Psikologi Kesehatan, Psikologi Populer

Hoarding disorder , Kebiasaan Menimbun Barang yang Berlebihan

hoarding disorder
Hoarding disorder | pexels.com (SHVETS production)

Kamu suka mengumpulkan barang-barang yang sudah tidak terpakai? Sebagian dari kita mungkin sering melakukan hal tersebut. Alasannya beragam, mulai dari merasa sayang dengan barang tersebut, adanya kenangan tertentu, dan lain sebagainya. Tapi tahukah kamu, jika dilakukan secara berlebihan hal tersebut merupakan tanda-tanda kamu mengalami hoarding disorder.

Apa itu Hoarding disorder ?

Ilustrasi timbunan sampah
Ilustrasi timbunan sampah | pexels.com (Pixabay)

Hoarding disorder  merupakan sebuah perilaku di mana seseorang gemar menimbun barang yang tidak berharga. Biasanya orang tersebut merasa barang itu bisa berguna di kemudian hari, memiliki kenangan tertentu, atau merasa aman jika berada di sekeliling barang tersebut.

Oleh karena itu, penderita gangguan ini biasanya menyimpan banyak benda seperti buku, koran, pakaian, perkakas, makanan, dan barang-barang lainnya. Jumlahnya pun tidak sedikit dan bisa memenuhi hampir seluruh ruangan di rumah.

Apa Penyebabnya?

Depresi bisa menjadi salah satu faktor yang meningkatkan risiko terkena gangguan ini
Depresi bisa menjadi salah satu faktor yang meningkatkan risiko terkena gangguan ini | unsplash.com (Nik Shuliahin)

Seseorang bisa menderita hoarding disorder  pada usia 11 – 15 tahun dan cenderung memburuk dengan bertambahnya usia. Penyebab gangguan ini masih belum jelas. Bisa kondisi genetik, gangguan fungsi otak, atau peristiwa tertentu dalam kehidupan penderitanya.

Namun, ada beberapa faktor yang memicu risiko gangguan ini. Faktor tersebut yaitu kepribadian, stress dalam hidup, dan memiliki keluarga yang menderita hoarding disorder.

Gangguan mental seperti depresi, skizofrenia, dan gangguan obsesif kompulsif (OCD) juga merupakan faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan ini.

Beberapa gejala hoarding disorder  yaitu menyimpan barang yang tidak mereka butuhkan secara berlebihan, merasa kesulitan berpisah dengan barang-barang tersebut, merasa aman ketika berada di sekitar barang yang ia timbun, serta sering mengalami konflik dengan orang lain yang mencoba mengurangi atau membersihkan barang-barang tersebut.

Bagaimana Cara Mengatasinya?

Letakkan kotak sampah di beberapa ruangan di rumah
Letakkan kotak sampah di beberapa ruangan di rumah | pexels.com (SHVETS production)

Hoarding disorder dapat diatasi dengan pemberian obat-obatan dan psikoterapi. Pada psikoterapi, terapi perilaku kognitif dapat digunakan untuk meredakan gangguan ini.

Pada terapi tersebut, dokter akan melatih pasien untuk membuang barang yang ia timbun serta menahan keinginan untuk menambah timbunan barang-barang yang tidak memiliki fungsi di rumahnya.

Selain obat-obatan dan psikoterapi, pemulihan hoarding disorder  juga bisa dilakukan dengan membuat daftar benda yang ada di rumah lalu memilih yang masih terpakai dan perlu dibuang. Selain itu, menyumbangkan benda layak pakai kepada orang yang membutuhkan, meletakkan kotak sampah di beberapa ruangan di rumah, serta beberapa langkah lainnya.

No comments yet. You should be kind and add one!

*required

*required - (will not be shared)

By submitting a comment you grant PsikologID a perpetual license to reproduce your words and name/web site in attribution. Inappropriate and irrelevant comments will be removed at an admin’s discretion. Your email is used for verification purposes only, it will never be shared.