Skip to Content

Categories: Love & Relationship

Cinta itu Membebaskan, Bukan Menguasai

jealousy

Sebagian besar orang menganggap bahwa cemburu itu tanda cinta. Tentu pendapat itu tidak salah. Rasa cemburu terhadap pasangan menunjukkan jika kamu sayang dan takut kehilangan dia. Dalam batas wajar, cemburu dapat menjadi perekat suatu hubungan, karena pasangan akan merasa senang saat diperhatikan, dikhawatirkan, dan ditemani. Akan tetapi jika kadarnya berlebihan, akan menjadi sikap posesif yang “menguasai” pasangan.

 

 

Tanda Pasangan Posesif

1. Selalu Ingin Ikut Serta Dalam Mengambil Keputusan

lender-decisions

Dia tidak bisa menerima jika kamu mengambil keputusan tanpa persetujuan atau sepengetahuannya. Dia ingin kamu meminta pendapatnya mengenai setiap keputusanmu.

 

2. Menguntit

young successful businesswoman

Khawatir tentang keadaan pasangan memang wajar. Tetapi bukan berarti harus selalu mencari tahu keberadaan kamu, dengan siapa kamu pergi, dan selalu memaksa bertemu dengan alasan sayang dan peduli dengan keadaanmu.

 

3. Mudah Tersulut Emosi

angry

Gosip kedekatanmu dengan lawan jenis akan cepat membuat dia naik pitam, tanpa meminta klarifikasi terlebih dulu. Selain itu, dia akan cemburu jika kamu melakukan hal yang menyenangkan bersama orang lain, tanpa dirinya.

 

4. Selalu Ingin Tahu

signs-he-is-possessive-and-

Dia sangat ingin tahu tentang segala sesuatu yang terjadi dalam hidupmu. Jika kamu tidak mau membicarakan hal yang kamu anggap sepele, dia akan marah sampai kamu memberitahunya secara detail.

 

5. Meminta Semua Password

password-security

Dia mewajibkanmu untuk membagi semua password dengannya, mulai dari password ATM, handphone, dan social media.

 

6. Kamu Harus Selalu Menjawab Teleponnya

texting-girl

Tak peduli kondisi dan sesibuk apapun, kamu wajib menjawab teleponnya saat itu juga. Jika kamu mengabaikannya, dia akan menganggapmu tidak sayang atau tidak peduli, dan dia akan mencoba meneleponmu setiap jam.

 

7. Tidak Menyukai Teman-temanmu

trust

Selalu ada saja kekurangan teman-temanmu di matanya. Jika kamu berselisih dengan salah satu dari mereka, ia akan meyakinkanmu kalau dia adalah satu-satunya orang yang layak kamu percaya.

 

8. Dia Tidak Memiliki Kehidupan Lain

love

Ketika kamu merasa pasanganmu tidak memiliki orang-orang penting di sekitarnya, seperti teman, keluarga, sahabat, atau bahkan tidak memiliki tujuan hidup yang perlu diperjuangkan, maka kamu harus berpikir dua kali untuk melanjutkan hubungan. Seseorang yang tidak memiliki “dunia” dan kesibukan sendiri, akan memusatkan hidupnya padamu.

 

9. Dia Membenci Privasi

privasi

Privasimu membuat dia merasa tidak nyaman. Dia merasa jika ia harus selalu ada, mengomentari semua kesukaanmu dan lama-kelamaan kamu akan menikmati hal-hal yang sebenarnya tidak kamu sukai, hanya untuk membuatnya senang.

 

10. Tidak Suka Jika Kamu Memuji Orang Lain

Jealousy1

Pujian dan kekagumanmu terhadap orang lain akan mengganggunya. Dia akan beranggapan bahwa dia satu-satunya orang yang spesial di hidupmu.

 

 

Faktor Penyebab Seseorang Menjadi Posesif

1. Merasa Insecure atau Kurang Percaya Diri

insecure1

Umumnya seseorang menjadi posesif karena merasa dirinya insecure atau kurang percaya diri. Orang yang kurang percaya diri cenderung memiliki ketergantungan pada orang lain, termasuk dengan pasangannya.  Dia pun akan merasa tidak aman jika jauh dari pasangannya.

 

2. Trauma Masa Lalu

insecure

Pengalaman buruk di hubungan sebelumnya dapat memicu berkembangnya sikap posesif. Sebagai contoh seseorang yang memiliki pengalaman ditinggalkan pasangan di masa lalu, dapat menjadi posesif dengan pasangan saat ini, karena takut kejadian yang sama terulang kembali.

 

 

Cara Mengatasi Pasangan Posesif

1. Mencoba Memahami Pasangan

understand

Cari tahu apa yang menjadi penyebab pasangan bersikap posesif.

 

2. Perhatikan Tingkah Laku Pasangan Saat Bersikap Posesif

How-to-Understand-Men

Cermati apakah pasanganmu bersikap posesif secara tiba-tiba atau sejak awal menjalin hubungan. Amati pula dengan siapa saja ia bersikap posesif.

 

3. Bicara Dari Hati ke Hati

talk

Ajak pasangan untuk bicara tentang ketidaknyamananmu saat ia bersikap posesif. Yakinkan dia kalau kamu mencintainya. Jika perlu, libatkan dia di kegiatanmu, agar ia tahu apa yang selama ini ada di pikirannya mengenai dirimu tidak benar.

 

4. Tetapkan Privasimu

privacy

Tetapkan aturan dasar hubungan. Katakan jika kamu ingin memiliki privasi dan apa yang ia lakukan selama ini menyakitimu dan membuat kamu merasa tidak nyaman.

 

5. Akhiri Hubungan Jika Pasangan Masih Bersikap Sama

get-a-break-up

Jika pasangan masih bersikap posesif setelah semua upaya kamu lakukan , sebaiknya kamu pikirkan lagi untuk melanjutkan hubungan. Karena dalam sebuah hubungan yang sehat, ada kepercayaan pada pasangan, dan memberikan kebebasan untuk berkembang bersama, bukan untuk menguasai.

 

Sumber : Wikihow, MagForWomen

No comments yet. You should be kind and add one!

*required

*required - (will not be shared)

By submitting a comment you grant PsikologID a perpetual license to reproduce your words and name/web site in attribution. Inappropriate and irrelevant comments will be removed at an admin’s discretion. Your email is used for verification purposes only, it will never be shared.