Skip to Content

Categories: Psikologi Populer

Shopaholic, Kompensasi Kesepian dan Kurang Percaya Diri

love_shopping

Belanja maupun window shopping merupakan aktifitas yang menyenangkan. Selain dapat menyegarkan mata dan menghilangkan kejenuhan, kegiatan berbelanja juga dapat memperbaiki mood seseorang. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Carnegie Mellon University, aktifitas berbelanja dapat memicu hormon dopamine yang menimbulkan perasaan tenang dan nyaman, seperti saat kamu jatuh cinta. Meski belanja memberikan efek positif bagi tubuh dan pikiran, kamu perlu membatasi diri agar kebiasaan berbelanja tetap terkendali dan tidak berkembang menjadi Compulsive Buying Disorder.

 

 

Keinginan VS Kebutuhan

want-need

Pada dasarnya, kebutuhan merupakan aspek psikologis yang mendorong manusia untuk bekerja dan berusaha. Sedangkan keinginan merupakan atribut tambahan dan jika tidak terpenuhi, tidak akan mempengaruhi kehidupanmu. Kebutuhan dan keinginan manusi pun meningkat seiring berjalannya waktu. Tak jarang kondisi tersebut mendorong seseorang terjebak dalam pola hidup konsumtif.

 

 

Definisi Shopaholic

fashion

Shopaholic berasal dari kata “shop”, yang artinya berbelanja dan “aholic”, yang berarti suatu ketergantungan yang disadari maupun tidak. Seorang shopaholic tidak mampu menahan keinginan untuk berbelanja serta menghabiskan waktu dan uang untuk belanja barang, yang sebenarnya tidak ia butuhkan.

Secara psikologis, shopaholic merupakan salah satu gangguan obsesif kompulsif (Compulsive Disorder). Gangguan psikologis tersebut menyebabkan seseorang melakukan perilaku tidak rasional secara berulang-ulang di luar kontrol dirinya, serta merasa tersiksa jika kebiasaan tersebut tidak dilakukan.

 

 

Ciri-Ciri Shopaholic

1. Sering belanja barang-barang yang tidak di luar rencana

sale

Kamu mudah tergiur dengan kata-kata “sale”. Diskon besar-besaran pun jadi alasan untuk berbelanja. Padahal barang-barang tersebut tidak dibutuhkan.

 

2. Ketika sedih atau frustasi, kamu berbelanja untuk memperbaiki mood

problem_solving

Seorang shopaholic akan mengobati kesepian dan rasa kurang percaya diri dengan berbelanja. Seringkali belanja juga merupakan bentuk untuk mendapatkan pengakuan sosial serta menjadi cara dalam pengalihan masalah.

 

3. Merasa menyesal setelah berbelanja

empty_wallet

Perasaan menyesal muncul karena sejumlah uang telah dihabiskan untuk membeli banyak barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Akan tetapi selalu ada alasan pembenaran setiap rasa bersalah itu muncul.

 

4. Tidak dapat menahan keinginan berbelanja, meskipun terlilit hutang

debt

Meskipun hutang menumpuk, pecandu belanja tetap menemukan berbagai macam cara agar dapat membeli sesuatu. Bahkan mereka rela berhutang demi menutup hutang yang sudah ada.

 

5. Sering berbohong tentang berapa banyak uang yang telah dihabiskan

lie

Pecandu belanja akan merahasiakan berapa banyak uang yang telah dihabiskan dari orang-orang terdekat.

 

6. Belanja merupakan hobi “mutlak”

online-shopping

Kamu merasa gelisah dan kehilangan konsentrasi absen dari kegiatan belanja. Saat waktu luang maupun sedang sibuk, selalu ada alasan untuk berbelanja.

 

 

Penyebab Shopaholic

shopping

Gaya hidup hedonis menjadi salah satu penyebab shopaholic. Selain itu, faktor-faktor lain seperti merasa kesepian, kurang percaya diri, serta ingin mendapatkan pengakuan dari orang lain dapat mendorong seseorang menjadi pecandu belanja.

 

Mengatasi Shopaholic  

addiction-help-center

 

therapy

Seperti halnya bentuk kecanduan lain, pengobatan untuk shopaholic seringkali membutuhkan bantuan seorang psikolog atau terapis. Proses penyembuhannya pun perlu waktu, sehingga dibutuhkan dukungan dari orang-orang terdekat.

 

Sumber : RecoveringShopaholic, Teen, PsychologyToday

No comments yet. You should be kind and add one!

*required

*required - (will not be shared)

By submitting a comment you grant PsikologID a perpetual license to reproduce your words and name/web site in attribution. Inappropriate and irrelevant comments will be removed at an admin’s discretion. Your email is used for verification purposes only, it will never be shared.