Skip to Content

Categories: Education & Tips, Psikologi Populer

Fakta tentang mimpi

Mimpi adalah sesuatu yang dialami atau terlihat pada saat tidur. Ada mimpi yang bersifat menakutkan (mimpi buruk) seperti dikejar oleh penjahat atau berpisah dengan orang yang dicintai, ada juga mimpi yang menggembirakan seperti tercapai cita-cita atau mendapatkan sesuatu yang diinginkan (mimpi baik). Setiap orang pasti pernah mengalami mimpi saat tidur baik itu mimpi manis ataupun mimpi buruk.

b88a90faffef8bb51d586c282e2d9afcb3bcdb34

Berikut ada 9 fakta ilmiah tentang mimpi:

Bermimpi dapat membantu proses belajar. Current Biology menyebut mimpi adalah kerja otak, mengintegrasikan dan memahami informasi terbaru. Ahli dari Harvard Medical School menganjurkan ada baiknya kita belajar memecahkan mimpi yang dirasakan.

Perempuan juga bisa orgasme melalui mimpi. Tidak benar bahwa hanya lelaki saja yang bisa orgasme ketika mimpi. Barbara Bartlik, psikiater dan terapis seks di New York, menegaskan, perempuan juga bisa orgasme. Berbeda dengan lelaki, saat bermimpi erotis, alat kelamin perempuan tidak harus membesar.

Mimpi pasangan selingkuh. Lauri Quinn Loewenberg, penulis cum ahli mimpi, melakukan surve terhadap 5 ribu orang dan menemukan, bahwa mimpi perselingkuhan adalah yang paling sering dijumpai dan berulang. Meski harus diperhatikan, itu tidak menandakan yang sebenarnya.

Ada lusinan mimpi dalah salah malam. Loewenberg memperkirakan, sepanjang hidupnya seseorang bisa memiliki lebih dari 100 ribu mimpi. Dalam sehari, seseorang bisa mempunyai lebih dari satu mimpi. Dari beberapa mimpi yang terjadi selama semalam, paling-paling yang benar-benar kita ingat hanya satu.

Mimpi bisa diperlama setelah bangun. Loewenberg mengatakan, kita bisa meneruskan mimpi setelah bangun. Caranya, ketika terbangun dari mimpi, padahal kita ingin berlama, tinggal berbaring diam, jangan pindahkan otot, dan akan tetap berada dalam keadaan semi-mimpi dalam beberapa menit.

Mimpi dapat diartikan. Ada potensi makna dalam mimpi, tergantung apakah kita mau berusaha mencarinya atau tidak. Kita cenderung abai dengan mimpi-mimpi yang aneh, padahal ada kalanya itu adalah cerminan dari perasaan atau proses kerja otak pada diri kita.

Mimpi memberi tahu kita dengan cara berulang-ulang. Ada kepercayaan, mimpi berulang-ulang adalah pertanda sesuatu. Itu tidak sepenuhnya salah. Misal bermimpi soal gigi berkali-kali, bisa jadi akan ada yang terjadi dengan gigi atau sekitar gigi kita.

Mimpi bisa dikendalikan. Kita pernah melihat film Inception karya Christopher Nolan mengenai kendali akan mimpi. Sebuah survei mengatakan, dari 3 ribu orang, 64,9% mengatakan pernah bermimpi dalam mimpi, 34% mengatakan mereka bisa mengontrol mimpi.

Tidak harus tidur untuk mimpi. Boleh percaya, boleh tidak, kita bisa bermimpi walau tidak tidur. Ini bisa terjadi ketika bisa memanfaatkan imajinasi aktif kita. Tempat yang tenang dan kontemplatif juga bisa membuat kita bermimpi meskit tidak tidur.

Berapa lamakah mimpi kita?

Menurut penelitian para ilmuwan, rata-rata manusia menghabiskan ¼ (seperempat) waktu tidurnya dalam mimpi. Jika mengalami waktu mimpi yang lama (lebih dari 1/4 waktu tidur), maka kita akan merasa lelah setelah bangun tidur.

 Sumber : ilmupengetahuanumum , natgeo

No comments yet. You should be kind and add one!

*required

*required - (will not be shared)

By submitting a comment you grant PsikologID a perpetual license to reproduce your words and name/web site in attribution. Inappropriate and irrelevant comments will be removed at an admin’s discretion. Your email is used for verification purposes only, it will never be shared.