Patah hati itu sakit. Ketika patah hati, kita cenderung curhat hal yang sama dan terus-menerus. Nasihat dan penghiburan pun kadang jadi tak berarti, apalagi kalau hubungan dengan si dia sudah berlangsung lama atau sudah ‘terlanjur cinta’. Mata jadi buta, telinga jadi tuli, dan perasaan buat si dia semakin dalam.
Manusiawi memang, tapi jika berlarut-larut dan menjadikan kita peratap nasib, kita juga yang rugi. Sekolah terganggu, pekerjaan terbengkalai, moody, dan needy. Untuk itu kita perlu melihat dari sisi yang lain. Karena percaya atau tidak, melalui patah hati akan menjadikan kita pribadi yang lebih kuat. Bertikut beberapa pelajaran penting tentang patah hati.
1. Tidak Cukup Hanya Cinta
Ya, cinta saja tidak cukup untuk mempertahankan sebuah hubungan. Perlu ada bumbu lain. Komitmen salah satunya. Dari sini kita bisa belajar, perlu ada kesetiaan, saling menghargai, dan saling memperjuangkan dalam sebuah hubungan.
2. Hidup Tidak Bisa Diprediksi
Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi nanti atau esok hari. Ini mengajarkan tentang menghargai kebersamaan dan apa yang dimilki. Karena kita tidak akan pernah tahu jika waktunya telah habis.
3. Setiap Kejadian Punya Tujuan Baik
Beruntung kita mengetahui si dia yang “asli” ketika masih pacaran. Bisa dibayangkan jika kejadian yang sama berlangsung ketika telah menikah. Tentu penyelesaiannya akan lebih rumit. Posting aja, Tuhan sayang sama kita, jadi Dia menunjukkan mana yang baik dan yang buruk buat kita.
4. Ikhlas dan Berserah
Tidak sedikit orang yang menyalahkan dirinya saat hubungan cinta berakhir. Seharusnya saya seperti ini….. Seharusnya begini…. Mengapa dia tega, padahal saya…… Percaya deh, pikiran seperti itu tidak akan menyelesaikan masalah dan akan membuat hidup kita makin rumit. Relakan dan lepaskan. Tidak mudah memang. Tapi itu lebih baik daripada membiarkan diri sendiri berkubang dalam kesedihan.
5. Perasaan Tidak Selalu Benar
Awalnya kita melihat si dia begitu sempurna dan berpikir bahwa kita mencintai orang yang tepat, dengan alasan dia bla…bla…..bla…. Setelah patah hati, kita akan mengerti bahwa perasaan kita tidak selalu benar, sehingga kita akan jadi lebih objektif.
6. Saya Akan Baik-Baik Saja
Sebelum mengalami patah hati, sedikit banyak kebahagiaan kita ditentukan oleh si dia. Ketika patah hati, kita akan merasa ada yang “hilang”. Dari situ ada pembelajaran untuk bisa bahagia dengan diri sendiri dan bangkit dari keterpurukan. Berhasil melalui patah hati akan menjadikan kita pribadi lebih kuat.
7. Kata-kata Bisa Lebih Menyakitkan Dibandingkan Tindakan Apapun
Setelah patah hati, kita akan sadar kalau satu kata “putus” bisa mengubah semuanya. Bahkan hubungan istimewa yang telah berlangsung cukup lama dan intens.
8. Menghindar Tak Selalu Baik
Ketika melalui proses pemulihan dari patah hati, seseorang cenderung menghindar dari sesuatu atau tempat yang mengingatkannya pada si dia. Menghindar untuk sementara memang perlu untuk dilakukan, tapi tidak untuk terus-menerus. Pada akhirnya kita harus mampu menerima perubahan yang terjadi.
9. Kita Membutuhan Teman
Patah hati membuat kita memerlukan tempat curhat. Menumpahkan perasaan dan mencari tempat yang “mau mendengar” agar merasa lebih lega.
10. Lebih Paham Soal Cinta
Patah hati mungkin menghapus sebagian rasa cinta ke dia. Tapi itu bukan berarti kita tidak dapat lagi mencintai orang lain. Dari sini kita belajar bahwa cinta itu kompleks. Karena setelah disakiti dan kehilangan, kita masih bisa membuka hati untuk cinta yang baru.
Sumber: Huffington Post, PopSugar
No comments yet. You should be kind and add one!
By submitting a comment you grant PsikologID a perpetual license to reproduce your words and name/web site in attribution. Inappropriate and irrelevant comments will be removed at an admin’s discretion. Your email is used for verification purposes only, it will never be shared.