The question. “Who ought to be Boss?”, is like asking, “Who ought to be the tenor in thequartet?” obviously, the man who can sing tenor. ~Henry Ford
Hallo PIDers,
Sebelum mulai sharing tentang topik tahapan akhir dalam kegiatan Rekrutmen dan Seleksi atau proses perekrutan karyawan baru dalam sebuah perusahaan, berikut ini saya share alur atau bagan dari Proses Rekrutmen secara umum terlebih dahulu, yaitu :
Sourcing Process –> Selection Process –> User Process
Ditulisan sebelumnya saya sebelumnya kita sudah belajar tentang Sourcing Process dan Selection Process, maka dari itu sekarang saya akan membahasa tahapan akhir dari sebuah proses rekrutmen yaitu User Process. User Process adalah proses untuk mencari orang yang tepat sesuai dengan posisi yang tersedia, diperoleh diantara kandidat yang telah lolos dari proses seleksi. Tahapan yang biasanya dilakukan adalah :
- Wawancara oleh Direct User (Leader/Supervisor/Manager) dan Indirect User (Director)
- Proses negosiasi gaji
- Medical Check up (sesuai dengan standar perusahaan)
- Sign Contract (Menanda tangani kontrak atau surat kesepakatan kerja)
- Orientasi karyawan baru
Dalam prakteknya, tahapan dalam proses rekrutmen di atas bukanlah harga mati, artinya alur prosesnya bisa dilakukan dengan cara tidak berurutan seperti penjelasan di atas. Fleksibilitas diperlukan, karena sistem dibuat untuk memudahkan pekerjaan, bukan untuk memaku strategi dari pelakunya mengingat banyaknya persaingan diluar perusahaan untuk mendapatkan kandidat yang sesuai dengan kriteria.
Pada dasarnya sistem seleksi yang efektif memiliki tiga sasaran utama, yaitu :
- Keakuratan, yaitu kemampuan dari proses seleksi yang secara tepat memprediksi kinerja pelamar.
- Keadilan, yaitu pelamar yang memenuhi persyaratan akan diberikan kesempatan yang sama dalam sistem seleksi.
- Keyakinan, yaitu taraf dimana orang-orang yang terlibat dalam proses seleksi mempunyai keyakinan akan manfaat yang didapatkan.
Hampir semua perusahaan di Indonesia sudah menerapkan proses seleksi dalam merekrut karyawan baru. Beberapa perusahaan yang masih tradisional mungkin masih cenderung untuk tidak menggunakan proses rekrutmen, karena memandang organisasinya masih sederhana, namun demikian tentu saja hal tersebut adalah pemahaman yang keliru.
Bila kita kaji lebih lanjut maka dampak bagi perusahaan yang tidak menggunakan proses seleksi adalah :
- Adanya peningkatan biaya, dimana pemenuhan orang yang tidak tepat akan menimbulkan biaya yang yag lebih besar dikemudian hari, misalnya cacat dibagian produksi semakin besar karena orang yang direkrut tidak sesuai kriteria.
- Turunnya motivasi dari karyawan.
- Terganggunya pelayanan terhadap pelanggan, karena lowongan tidak segera terpenuhi atau diisi oleh pemegang jabatab yang salah/tidak kompeten.
- Berkurangnya bimbingan dari pimpinan karena pimpinan memfokuskan pada pengisian lowongan yang tidak diharapkan.
Demikianlah sharing saya kali ini tentang Proses Rekrutmen dari awal hingga akhir, semoga bermanfaat ^^.
Reference : Recruitment Handbook by Adi Mardianto, MBA.
For more insight and inspiration please kindly visit my blog : www.dreamchaserid.blogspot.com
No comments yet. You should be kind and add one!
By submitting a comment you grant PsikologID a perpetual license to reproduce your words and name/web site in attribution. Inappropriate and irrelevant comments will be removed at an admin’s discretion. Your email is used for verification purposes only, it will never be shared.