Skip to Content

Categories: Story & Real Life

Stres Tak Selalu Buruk

Stres seringkali dihubungkan dengan bertambahnya berat badan, kerontokan rambut hingga serangan jantung. Tapi, stres tidak selamanya berakibat buruk. Stres pun bisa meningkatkan kesehatan seseorang.

Perasaan cemas memicu reaksi untuk melepaskan kortisol dan adrenalin agar yang dapat mendorong Anda untuk bereaksi, misalnya bergerak cepat ketika akan ditabrak mobil. Rasa cemas juga dapat meningkatkan imunitas. Berikut lima manfaat kesehatan yang bisa didapat dari stres.

1. Stres Bisa Bantu Mencegah Pilek & Flu

Jika Anda merasakan tekanan ‘deadline’ dalam jangka waktu pendek, tubuh akan bekerja lebih lama untuk membuat Anda merasa nyaman dan tetap sehat. Hal itu karena stres membantu sistem kekebalan tubuh dengan cara mengatur kelenjar adrenal — kelenjar yang dapat menyeimbangkan sistem imun.

“Kelenjar itu dapat bantu memproduksi kortisol, anti-inflamasi dalam merespon penyebab stres baik secara emosional atau fisik sehingga Anda dapat memanfaatkan cadangan energi dan melawan infeksi,” jelas Dr. Teitelbaum.

 

2. Dapat Mempercepat Pemulihan Setelah Operasi

Tindakan operasi seringkali membuat seseorang menjadi stres. Tapi stres tersebut dapat membantu Anda menjadi lebih cepat sembuh. “Perubahan bilogis yang terjadi selama stres jangka pendek merupakan cara otak untuk menyiapkan tubuh untuk sesuatu yang menimbulkan stres atau sesudahnya,” ungkap Firdaus Dhabhar, PhD, direktur penelitian di Stanford University Center.

 

3. Meningkatkan Ikatan Antar Sesama

Stres yang tidak berkepanjangan telah terbukti dapat meningkatkan tingkat oksitosin, atau biasa disebut hormon kedekatan (bonding), jelas Kathleen Hall, PhD, The Stress Institute and The Mindful Living Network. “Oksitosin sebenarnya menghambat produksi hormon stres dan mengurangi tekanan darah yang melebarkan arteri untuk bantu menjaga tubuh dari efek negatif rasa cema,” kata Kathleen Hall.

 

4. Bantu Meningkatkan Ingatan

Saat sedang stres, pernahkan Anda merasa ingatan menjadi sangat berhati-hati dan tajam? Itu merupakan efek dari hormon yang menuju prefrontal cortex (suatu area di dalam otak yang mengendalikan kognisi dan emosi). Aktivitas tersebut dapat meningkatkan cara memori bekerja serta membuat otak lebih cepat dalam memecahkan masalah.

 

5. Dapat Melawan Tumor

Berdasarkan penelitian pada jurnal ‘Brain, Behavior and Immunity’, ketika sekelompok tikus mendapat paparan sinar ultraviolet yang dapat memicu kanker, diketahui bahwa lebih sedikit mengidap tumor ketimbang tikus yang tidak stres. Penjelasannya, stres memicu tikus untuk mengaktifkan gen dan sel yang lebih kebal sehingga menekan pertumbuhan tumor. Jadi ketika Anda sedang merasa tertekan karena pekerjaan, mungkin kesehatan Anda saat itu sedang dalam kondisi terbaik.

 

Sumber : Wolipop

No comments yet. You should be kind and add one!

*required

*required - (will not be shared)

By submitting a comment you grant PsikologID a perpetual license to reproduce your words and name/web site in attribution. Inappropriate and irrelevant comments will be removed at an admin’s discretion. Your email is used for verification purposes only, it will never be shared.