Psikologi lingkungan adalah hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan fisiknya, baik yang buatan maupun yang alamiah

Psikologi linkungan sangat penting semenjak beberapa lapisan masyarakat menyadari ancaman terhadap lingkungan (misalnya, hutan gundul, banjir, menipisnya lapisan ozon, pencemaran lingkungan) terutama yang berawal dari manusia.

Sementara itu manusia juga butuh mengambil manfat dari lingkungan. Manusia memerlukan tempat tinggal yang aman, nyaman dan memberikan privasi, tempat kerja dan alat-alat yang memungkinkan manusia bekerja optimal. Bagaimana keseimbangan antar keduanya dapat dijaga? Itulah salah satu tugas psikologi lingkungan.

Jadi dalam praktik psikologi lingkungan diperlukan untuk memecahkan persoalan-persoalan, seperti bagaimana caranya agar masyarakat dapat memanfaatkan air sungai dengan tetap menjaga kebersihan dan debitnya, bagaimana orang dapat sejuk didalam ruangan dengan pendingin udara yang hemat energy. Bahkan, psikologi lingkungan juga mempelajari bagaimana perilaku manusia dalam lingkungan Kutub Utara dan Selatan, atau dalam lingkungan pesawat luar angkasa (McAndrew, 1993).

Di pihak lain, psikologi lingkungan juga mempelajari proses-proses kognisi yang terjadi pada manusia dalam hubungannya dengan lingkungan. Misalnya, mengapa orang lebih mudah menghafal peta lingkungannya atau mempunyai peta kognitif (cognitive map) diwilayahnya sendiri daripadaditempaat yang asing, bagaimana tanggapan orang terhadap kepadatan jumlah orang disekitarnya (density), apakah ia merasakan kesesakan (crowded) atau tidak. Mengapa orang Jakarta tidak merasa sesak tinggal di daerah yang sangat padat, sementara orang luar jawa tidak betah dijakarta karena sesak.

Walaupun demikian, sebagai cabang dari psikologi, khususnya psikologi sosial yang baru tumbuh psikologi lingkungan masih memerlukan banyak penyempurnaan. Kritik terhadap perkembangan psikologi lingkungan antara lain dikemukakan oleh Daniel Stokols (1995). Sebagai seorang tokoh psikologi linkungan yang terkemuka ia melihat psikologi lingkugan semakin kehilangan identitasnya karena psikologi linkungan belum memfokuskan tujuan dan arah penelitiannya dengan jelas. Psikologi lingkunganpun banyak terpengaruh dan akhirnya membaur dengan ilmu-ilmu lain dan cabang psikologi yang lain.

Beberapa Contoh Psikologi Lingkungan Terapan

1. Perancangan (desain) lingkungan (arsitektur, prasarana, tata kota, [etabumi, dan lain-lain disesuaikan dengan psikologi orang-orang yan akan menghuni, bekerja atau memanfatkan ligkungan tersebut
2. Pengendalian lalu lintas dikawasan jalan-jalan protocol di Jakarta melalui pengendalian perilaku pengguna jalan, yaitu hanya kendaraan berpenumpang tiga orang atau lebih yang dapat melintasi jalan-jalan protokol itu pada jam-jam sibuk
3. Aspek psikologik dari bencana: bagaimana mempersiapkan masyarakat untuk menghadapi bencana, baik lokal maupun yang berskala besar.
4. Pemanfaatan psikologi lingkungan untuk peningkatan kesehatan masyarakat, seperti menghentikan kebiasaan merokok, menjegah AIDS, mengurangi kecemasan dan meningkatkan proonosis yang positif setelah pembedahan, dan memberikan alternative psikologi lingkungan terhadapproram-program kesehatan yang selama ini hanya mengandalkan pendekatan medis.
5. Menciptakan keseimbangan yang optimal antara tujuan sekuriti dan tujuan pembinaan narapidana dengan hukuman berat. Periklaku petugas dapat mengurangi dmpak negtif dari lingkungan penjara dengan sekuriti tingkat tinggi terhadap perkembangan perilaku narapidana.

 

Sumber: Sarwono , Wirawan, Sarlito.2005.”Psikologi Sosial”. Jakarta: Balai Pustaka