Skip to Content

Categories: Story & Real Life

Nyaman Tak Selalu Aman

 

Menerima pendapatan tetap tiap bulan, dikelilingi orang-orang bersahabat, mampu membeli barang yang diinginkan, berlibur secara rutin merupakan hal yang didambakan setiap orang. Sebagian menyebutnya dengan zona nyaman. Zona nyaman memberikan keamanan secara mental, mendapatkan keuntungan secara jelas, serta kebahagiaan, tingkat stres dan kecemasan yang rendah. Alhasil tak jarang orang terlena dalam kedaaan yang dianggap “aman” karena merasa nyaman. Dan mereka baru tersadar saat kondisi benar-benar dirasa “tidak aman”.

Sebagai contoh, banyak orang menghabiskan uang untuk gaya hidup sewaktu muda dan lupa kalau mereka akan mengalami masa pensiun. Itulah sebabnya mengapa sebagian besar orang justru mengalami penurunan kualitas hidup pada masa di mana mereka harusnya beristirahat. Bahkan ada yang terpaksa masih harus bekerja hanya untuk menyambung hidup esok hari. Realita tersebut sejalan dengan data statistik BPS, yang menyatakan bahwa , usia harapan hidup masyarakat Indonesia pada tahun 2015 adalah 70 tahun dan angka ini akan meningkat menjadi 72 tahun pada 2035. Jika usia pensiun pada umumnya adalah 55 tahun, maka rata-rata orang akan menghabiskan waktu 15 tahun untuk hidup di masa pensiun. Itu berarti ada masa di mana seseorang masih harus berjuang untuk hidup setelah mereka pensiun. Barangkali bayangan masa pensiun masih sangat jauh saat usia kita menginjak 20-an. Akan tetapi banyak yang bisa dipelajari dari contoh kasus tersebut. Tentang menghargai uang dan berani ambil resiko dengan keluar dari zona aman. Tidak mudah memang meninggalkan situasi yang membuat kita merasa nyaman. Perlu keberanian dan kesediaan belajar dari nol.

 

What You Get When You Break Free and Try New Things

Disadari atau tidak, berada pada zona aman akan membunuh kretivitas dan produktivitas seseorang secara perlahan. Ketika kamu memutuskan untuk “keluar kotak”, kamu akan menemui dan belajar banyak hal baru. Bertemu dengan orang baru dari berbagai latar belakang, melakukan kegiatan yang sebelumnya belum pernah dilakukan, bergabung dalam komunitas tertentu, mengunjungi daerah baru, belajar budaya lain. Bukan hanya memperkaya pengalaman, tapi kegiatan itu juga akan memperluas cara berpikir dan sudut pandang kita akan suatu hal.

 

Banyak Orang Takut Perubahan

Salah satu alasan mengapa orang enggan meninggalkan keadaannya yang nyaman adalah karena ketakutan akan perubahan. Takut ditolak, takut penghasilannya berkurang, takut beban kerja yang berat, takut lingkungan baru, dan berbagai macam skenario lainnya yang belum tentu terjadi. Kenyataanya perubahan pasti terjadi seiring waktu. Lalu menunggu kesiapan dan respon kita.

 

Keluar dari “kotak” adalah tentang keberanian dan kerendahan hati untuk belajar. Hidup itu cuma sekali. Melakukan hal-hal yang tampaknya “gila” dan “keluar jalur” akan membuatmu takjub kalau kamu lebih mampu dari yang selama ini kamu pikirkan dan kamu akan melihat sekitarmu secara “berbeda”.  

 

No comments yet. You should be kind and add one!

*required

*required - (will not be shared)

By submitting a comment you grant PsikologID a perpetual license to reproduce your words and name/web site in attribution. Inappropriate and irrelevant comments will be removed at an admin’s discretion. Your email is used for verification purposes only, it will never be shared.