"/>

Skip to Content

Categories: Psikologi Populer

Mengapa kita percaya zodiak?

Sebagian besar dari kita banyak yang masih percaya ramalan nasib dan peruntungan kita pada apa kata ramalan bintang. Kalau ditanya,

“Kenapa sih kamu kok percaya sama ramalan bintang?”, pasti bingung sendiri dengan menjawabnya. Padahal, secara sains, hal ini bisa dijelaskan lho.

Efek Barnum menjadi penyebab mengapa kita percaya ramalan bintang. Apa itu efek Barnum? 

o6ewqx0-d7e5e54075ac4bbc9448ffb9fbbb17e6-850x350-1721955b672692b45baf3d38059706da.jpg

Selama beberapa dekade, para psikolog telah menyelidiki efek Barnum (atau kadang dikenal sebagai efek Forer). Fenomena ini terjadi ketika seseorang menerima umpan balik tentang diri mereka sendiri, yang diduga berasal dari prosedur penilaian kepribadian. Dengan kata lain, manusia menjadi ‘korban’ ilusi dari validasi pribadinya.

Lebih dari 60 tahun yang lalu, seorang psikolog bernama Stagner memberi tes pada sekelompok manajer. Bukannya memberikan jawaban yang sebenarnya tentang hasil kepribadiannya, Stagner malah memberi pancingan berupa jawaban palsu. Di luar dugaan, separuh dari para manager ini merasa jawaban palsu tersebut adalah gambaran yang akurat. Hal ini kemudian dijelaskan secara rinci oleh seorang psikolog bernama Forer.

Manusia hanya menerima apa yang ingin mereka dengarkan.

bohongcover-a89e3466f9cec2b4fd16922841b30823-850x350-b00a837281ff2502973ed443105dc391.jpg

Forer menjelaskan, efek Barnum sebenarnya menunjukkan bahwa manusia mudah tertipu dan menipu dirinya sendiri. Manusia cenderung untuk menerima hal yang ingin mereka dengarkan sebagai hal yang positif dan menolak hal-hal negatif yang tak ingin mereka dengarkan.

Selain hal di atas, faktor siapa yang menyampaikan juga turut mempengaruhi kepercayaan seseorang terhadap ramalan bintang lho. Jika disampaikan oleh orang-orang atau pihak yang punya status atau ilmu astrologi lebih tinggi, kita tentu akan lebih mudah percaya ketimbang jika diramal oleh teman kita sendiri.

Pengaruh ramalan bintang: Dari ragu, bisa jadi percaya karena sisi “membaca kepribadian”.

cp6-0276c2b8165a5ac3a26380858be90f00-e86f05aafe89d2d55720f3de8e807b0b.gif

Menurut penelitian yang dimuat di Psychology Today, orang-orang yang awalnya gak percaya terhadap ramalan bintang dan astrologi, akan punya kemungkinan menjadi tertarik jika mereka dipancing dari sisi ‘membaca kepribadian’ ketimbang ‘diramal nasibnya’, apalagi jika hasilnya positif.

Jadi, itulah sebabnya sebagian besar dari kita percaya pada ramalan bintang. Yang bagus-bagus, bolehlah diterima dan dijadikan masukan. Ramalan yang jelek, jangan bikin suasana hati ikutan jelek ya. Kalau kamu, tim yang percaya ramalan bintang atau gak nih?

No comments yet. You should be kind and add one!

*required

*required - (will not be shared)

By submitting a comment you grant PsikologID a perpetual license to reproduce your words and name/web site in attribution. Inappropriate and irrelevant comments will be removed at an admin’s discretion. Your email is used for verification purposes only, it will never be shared.