Skip to Content

Categories: Education & Tips, Psikologi Populer, Self healing

Inner Child yang Terluka, Apa Penyebabnya?

Akhir-akhir ini kita sering mendengar kata inner child di media sosial atau platform lainnya. Berbagai webinar pun bermunculan dengan tema tersebut, contohnya healing the inner child dan lain sebagainya. Namun sebenarnya apa sih inner child itu? Yuk simak baik-baik penjelasan berikut.

Pengertian Inner child

Inner child merupakan sikap kekanak-kanakan dalam diri kita
Inner child merupakan sikap kekanak-kanakan dalam diri kita | pexels.com (Pixabay)

Inner child merupakan sebuah konsep yang menggambarkan sikap kekanak-kanakan yang dimiliki setiap orang. Mengutip dari penelitian Khosyi’atul Hamidah (2021), Stephen A. Diamond Ph. D mengatakan bahwa inner child merupakan himpunan peristiwa baik maupun buruk yang dialami anak.

Peristiwa- peristiwa tersebut kemudian membentuk kepribadian mereka hingga dewasa. Hal ini karena peristiwa yang terjadi pada masa kanak-kanak akan tertanam di alam bawah sadar seseorang hingga mereka dewasa dan menjadi long term memory. Oleh karena itu, inner child akan berpengaruh terhadap  kepribadian dan cara seseorang bersikap dalam hidupnya.

Apa Tanda Inner child yang Terluka?

Inner child bisa saja terluka karena beberapa penyebab
Inner child bisa saja terluka karena beberapa penyebab | pexels.com (Pixabay)

Setiap orang tumbuh dalam lingkungan yang berbeda-beda. Oleh karena itu perjalanan hidup yang dilalui pun turut berbeda. Sebagian orang mungkin harus mengalami pengalaman yang menyakitkan seperti kekerasan fisik, emosial, atau seksual. Hal tersebut bisa menjadi penyebab inner child yang ada di dalam diri terluka.

Penyebab lain yang mungkin menjadi penyebab terlukanya inner child yaitu kehilangan orang tua atau orang terdekat, pengabaian, bullying, perpecahan dalam keluarga, dan lain sebagainya

Seorang psikoterapis, Maxine harley mengatakan Inner child yang terluka bisa ditandai dengan rendahnya harga diri, suasana hati yang tidak stabil, memiliki masalah komitmen, kurang percaya diri, dan memiliki masalah identitas.

Tanda lainnya yaitu cenderung emosional, kurang bisa membedakan serius dan bercanda, menjadi pemberontak atau penindas, menjadi sosok yang kompetitif dan kalah, kurangnya teman dekat, ketergantungan pada berbagai hal buruk, dan berperilaku obsesif, pasif, atau agresif.

Bagaimana Cara Mengatasinya?

Inner child yang terluka bisa diatasi
Inner child yang terluka bisa diatasi | pexels.com (Andrea Piacquadio)

Inner child merupakan sosok anak kecil yang tidak ikut tumbuh dewasa seiring bertambahnya usia. Saat terluka, inner child mungkin akan sulit untuk sembuh dengan cepat. Namun, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mengatasi inner child yang terluka.

Hal yang pertama kali harus kita harus menerima bahwa ada bagian dari diri kita yang terluka. Kemudian kamu bisa berkomunikasi dengan inner child tersebut. Sampaikan pada bagian ini, yang sebenarnya adalah diri kita sendiri bahwa kita mencintai, mendengar, dan meminta maaf untuk semua hal yang telah dilewati.

Hal yang terpenting adalah kita harus menyadari bahwa semua yang terjadi di masa lalu dapat memberikan pembelajaran yang bermanfaat dalam jangka panjang, bahkan hingga hari tua nanti. Oleh karena itu, cobalah berdamai dengan inner child tersebut.

No comments yet. You should be kind and add one!

*required

*required - (will not be shared)

By submitting a comment you grant PsikologID a perpetual license to reproduce your words and name/web site in attribution. Inappropriate and irrelevant comments will be removed at an admin’s discretion. Your email is used for verification purposes only, it will never be shared.