Skip to Content

Categories: Education & Tips, Psikologi Kesehatan, Psikologi Populer

Emotional eating

Hasrat makan berlebihan yang dipicu oleh emosi yang tidak stabil, biasa dinamakan sebagai emotional eating. Gangguan makan ini bukan sekadar makan semangkuk besar es krim untuk hilangkan sedih karena putus cinta, atau kecewa akibat dikhianati kekasih. Menurut pakar emotional eating Beth Castle, 95 persen keinginan makan adalah karena faktor emosional.
Emotional eating bisa terjadi karena stres, marah, suntuk dengan pekerjaan atau hanya sekadar bosan yang memicu Anda untuk mencari-cari makanan di dapur atau kulkas. Saat itu terjadi, Anda sudah masuk dalam ‘perangkap’ yang membuat berat badan naik.

images (3)

“Ketika seseorang membutuhkan rasa nyaman, sangat mudah bagi mereka untuk lari ke makanan. Dia memang akan merasa lebih baik. Tapi begitu cake cokelat atau es krim yang ada di tangan habis, Anda justru merasa lebih buruk dari sebelumnya. Anda pun makan dan makan lagi, dan berakhir pada penambahan berat badan,” ujar Beth, seperti dikutip dari Livestrong.

images

Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengatasi emotional eating:

  1. Kenali rasa lapar. Jika Anda baru makan beberapa jam yang lalu perut Anda keroncongan, mungkin Anda tidak benar-benar lapar. Bisa jadi itu adalah reaksi akibat tubuh dehidrasi. Cobalah minum beberapa gelas air sebelum Anda mulai makan lagi.
  2. Tahu pemicunya. Selama beberapa hari ke depan buatlah diari makanan. Tuliskan apa yang Anda makan, seberapa banyak, perasaan Anda ketika makan dan bagaimana saat Anda lapar. Anda dapat melihat pola yang muncul, jika pola makan itu buruk, Anda bisa mulai memperbaikinya.
  3. Relaksasi. Saat stress, daripada ngemil, coba manjakan diri Anda dengan melakukan hal-hal yang membuat Anda rileks, bisa mendengarkan musik, membaca atau ngobrol dengan teman untuk mengalihkan perhatian Anda. Coba sekali waktu pergi ke spaatau sauna dengan aroma terapi. Ini adalah cara yang lebih menyenangkan daripada makan.
  4. Jangan simpan unhealthy food. Hindari memiliki persediaan makanan tidak sehat di rumah. Jika Anda merasa lapar secara emosional, tunda belanja selama beberapa jam sehingga perasaan ini tidak mempengaruhi keputusan Anda saat berbelanja.
  5. Snack sehat. Jika Anda ingin menyantap snack, pilihlah yang rendah lemak dan rendah karbohidrat, seperti buah segar, sayuran, roti gandum, dan lain-lain.
  6. Makan makanan yang seimbang. Jika Anda tidak mendapatkan cukup kalori untuk memenuhi kebutuhan energi Anda, mungkin Anda akan lebih cenderung menyerah pada emotional eating. Tingkatkan konsumsi oatmeal atau roti gandum, sayuran dan buah-buahan, serta susu rendah lemak dan sumber protein. Ketika Anda mengisi waktu snack Anda dengan makanan tersebut, Anda akan cenderung merasa kenyang lebih lama.
  7. Olahraga teratur dan istirahat cukup. Suasana hati Anda lebih mudah dikelola dan tubuh Anda dapat lebih efektif melawan stres jika Anda berada dalam kondisi bugar dan cukup istirahat. Biasakan untuk olahraga 3-4 kali seminggu dan tidur minimal 7 jam per hari.

images (4)

Hal terpenting yang harus Anda lakukan untuk menghindari emotional eating, adalah memaafkan diri sendiri. Dijelaskan Kathie Mattison, seorang terapis untuk penderita gangguan makanan di Rockford, Illinois, menghukum diri sendiri dengan makan banyak hanya akan membuat emosi semakin tidak stabil dan program diet pun jadi lebih buruk.

Saat Anda sudah bisa memaafkan diri sendiri, ketika itu juga Anda bisa menciptakan pola makan yang lebih sehat. Namun melawan emotional eating juga bukan hal yang mudah. Jika keadaan emosional sudah bertambah parah sampai menimbulkan depresi bahkan mengubah kehidupan Anda, saran Kathie, cobalah temui terapis atau psikolog untuk membantu Anda. Jangan langsung lari ke makanan tidak sehat.

Sumber : Wolipop , duniafitness

No comments yet. You should be kind and add one!

*required

*required - (will not be shared)

By submitting a comment you grant PsikologID a perpetual license to reproduce your words and name/web site in attribution. Inappropriate and irrelevant comments will be removed at an admin’s discretion. Your email is used for verification purposes only, it will never be shared.