Skip to Content

Categories: Education & Tips

Disleksia, Sulit Mengeja Tak Berarti Bodoh

Apa itu Disleksia?

letters

Kata disleksia berasal dari bahasa Yunani yaitu “dys” yang berarti kesulitan dan “leksia” yang berarti kata-kata. Dengan kata lain, disleksia berarti kesulitan dalam mengolah kata-kata. Disleksia merupakan salah satu penyebab kesulitan belajar (Learning Disability) pada anak.

Contoh kasus disleksia yang sering ditemukan adalah kesulitan anak dalam membaca, mengeja, dan menulis.  Umumnya, penderita disleksia mengalami kesulitan dalam mengenali kata, seperti membaca “ibu” menjadi “ubi”, serta cenderung memiliki pengucapan yang kurang jelas saat membaca. Beberapa tokoh dunia, seperti Albert Einstein, Steve Jobs, Orlando Bloom, Whoopi Goldberg, dan Orlando Bloom juga mengalami disleksia.

 

 

Penyebab Disleksia

Penelitian yang dilakukan oleh Welcome Trust Center Human Genetics di  Oxford University menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara disleksia dan gen, yang disebut KIAA0319. Di mana gen tersebut hanya mempengaruhi kemampuan membaca seseorang, tetapi tidak berpengaruh pada tingkat intelegensia atau kecerdasan.

sign

Berdasarkan pemeriksaan Functional Magnetic Resonance Imaging yang dilakukan untuk memeriksa otak saat aktivitas membaca, menunjukkan bahwa proses ” penerjemahan”  kata yang dibaca menjadi suatu makna pada penderita disleksia berbeda dengan individu biasa. Secara anatomi, ditemukan perbedaan otak bagian samping dan belakang antara penderita disleksia dan individu normal.

brain_image

 

 

Jenis Disleksia

Terdapat 2 macam disleksia, yaitu Developmental Dyslexia dan Acquired Dyslexia Developmental Dyslexia merupakan disleksia yang disebabkan karena faktor genetis atau keturunan. Penderita disleksia jenis ini mengalami kesulitan membaca, mengeja, dan menulis, serta serta kemampuan linguistik lain. Walaupun demikian, penderita disleksia memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Sedangkan Acquired Dyslexia merupakan disleksia yang disebabkan karena otak sebelah kiri mengalami cedera.

 

 

Problem Penderita Disleksia

 

Problemsphoto

 

Seperti yang dikutip dari dyslexia-indonesia .org, beberapa masalah yang dialami penderita disleksia antara lain:

1. Masalah fonologi

Merupakan kesulitan membedakan hubungan sistematik antara huruf dan bunyi.  Misalkan kesulitan membedakan antara “paku” dan “palu”. Kesulitan ini tidak disebabkan masalah pendengaran, tetapi berhubungan dengan proses pengolahan input di dalam otak.

 

2. Mengingat perkataan

Umumnya anak disleksia memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Akan tetapi, mereka memiliki kesulitan untuk mengingat perkataan sederhana. Nama orang misalnya.

 

3. Menyusun sesuatu secara sistematis

Penderita disleksia mengalami kesulitan dalam menyusun sesuatu berurutan, seperti susunan huruf dan angka, atau lupa urutan aktivitas yang direncanakan sebelumnya.

 

4. Mengingat jangka pendek

Penderita disleksia mengalami kesulitan dalam memahami instruksi panjang dalam satu waktu yang pendek. Misalnya seorang ibu yang memberi perintah pada anaknya untuk “Simpan tas di kamarmu di lantai atas, ganti pakaian, cuci kaki dan tangan, lalu turun ke bawah lagi untuk makan siang bersama ibu, tapi jangan lupa bawa serta buku PR Matematikanya, ya”, maka kemungkinan besar anak disleksia tidak melakukan seluruh instruksi tersebut dengan sempurna karena tidak mampu mengingat seluruh perkataan ibunya.

 

5. Memahami sintaks

Penderita disleksia sering mengalami kebingungan dalam memahami tata bahasa, terutama jika dalam waktu yang bersamaan mereka menggunakan dua atau lebih bahasa yang mempunyai tata bahasa yang berbeda.

 

 

Penanganan Penderita Disleksia

Faktor lingkungan berperan penting dalam menetukan kemampuan membaca. Melalui kesabaran orang tua dan guru dalam memberikan pemahaman dapat membuat kemampuan anak dalam memahami suatu bacaan akan membaik. Bahkan  sejumlah individu yang dapat mengatasi gangguan tersebut, dapat menjadi pribadi sukses di usia dewasa.

understanding

 

 

Teknik Belajar Anak Disleksia

about

Berikut beberapa tips yang dapat membantu anak disleksia belajar.

1. Menggunakan stabillo warna-warni atau pena berwarna untuk menandai kata atau bagian penting.

2. Menggunakan video sebagai sarana belajar, untuk membantu mereka mengingat lebih mudah.

3. Mengubah rincian paragraf yang panjang ke dalam pokok bahasan hitungan 123.

4. Menghindari kalimat yang terlalu panjang.

5. Memberi mereka waktu untuk mengeksplor satu topik pelajaran.

6. Berikan pujian jika mereka telah menyelesaikan tugasnya dengan baik.

 

Sumber : Wikipedia, Kompas, dyslexia-indonesia .org

There are 2 comments

  1. Husnul -

    Tes inteligensi apa yang digunakan pada anak disleksia?
    Bagaimana anak disleksia menjawab soal inteligensi jika mereka tidak bisa membaca?

    30 November, 2014 at 11:31 PM
  2. yuslina irjayawati -

    anak saya penderita disleksia tapi dia bs menulis dan mengingat tapi sangat susah mem baca…..anak saya berumur 10 tahun

    8 September, 2015 at 5:11 AM

*required

*required - (will not be shared)

By submitting a comment you grant PsikologID a perpetual license to reproduce your words and name/web site in attribution. Inappropriate and irrelevant comments will be removed at an admin’s discretion. Your email is used for verification purposes only, it will never be shared.