Skip to Content

Categories: Love & Relationship

Antara Cinta dan Takut Kesepian

Tidak jarang rasa kesepian merupakan pendorong bagi seseorang untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Kesepian adalah perasaan kekurangan dalam hubungan sosial, yang membuka kesempatan untuk hubungan yang lebih dekat secara emosional dan persahabatan. Kesepian bersifat subjektif. Sebagian orang merasa sepi meskipun dikelilingi puluhan orang setiap hari. Sebagian lainnya tidak merasa kesepian, padahal hanya bertemu dengan satu orang saja. Kondisi tersebut dikarenakan orang yang ditemui dirasa dekat dan mampu memberi rasa nyaman.

 

Dikutip dari Live Science, kaum perempuan lebih mudah merasa kesepian daripada laki-laki. Pada umumnya perempuan menilai dirinya kesepian atau tidak berdasarkan kualitas hubungan, seperti dukungan social, dan kedekatan emosional. Karena ada “tuntutan” untuk mendapatkan hubungan yang berkualitas, maka perempuan lebih mudah merasa kesepian. Di sisi lain, laki-laki menilai dirinya merasa kesepian atau tidak dari sisi jumlah hubungan sosial yang dijalani. Sepanjang ada teman untuk melakukan hobi atau kegiatan menyenangkan bersama, maka laki-laki bisa untuk merasa tidak kesepian.

 

Melihat kenyataan tersebut, banyak orang merasa tidak yakin pada hubungan yang dijalani untuk alasan yang tepat atau karena mereka merasa kesepian. Berikut beberapa langkah untuk mencari tahu apakah kamu benar-benar cinta atau karena sekedar merasa kesepian.

1. Memeriksa Kembali Alasan Awal Memilih si Dia

Pada awalnya mungkin ada sesuatu dari si dia yang membuatmu tertarik atau kalian memiliki banyak kesamaan. Atau kamu memilih dia karena sebagian besar teman-temanmu menyukainya. Coba kembali melihat ke awal hubungan kalian dan memikirkan kembali alasan mengapa memilih si dia. Hal ini akan membantu kamu melihat apakah kamu benar-benar mencintai orang ini atau sekedar butuh dia untuk mengisi kesepian dalam diri kamu.

 

2. Luangkan Waktu untuk Berpikir Bagaimana Pola Hubungan yang Sudah Terjadi

Ambil waktu dan pikirkan kembali mengenai pengalaman atau hal-hal yang telah kamu lalui bersama si dia. Apakah kamu merasa bosan, cemas, tidak nyaman? Atau kamu merasa senang, ceria, nyaman ketika kamu bersamanya. Ingat pula kapan terakhir kali kamu mengalami perasaan positif ketika kalian bersama. Jujur pada diri sendiri akan lebih mudah untuk memutuskan benar-benar cinta atau kesepian, sehingga cenderung memaksakan hubungan yang sebenarnya tidak membuatmu nyaman.

 

3. Ambil Jeda

Memberi sedikit ruang pada diri sendiri akan memberi perspektif yang lebih jelas. Ambil waktu setidaknya 2 minggu untuk berpisah darinya. Ini akan membantumu mengetahui apakah kamu benar-benar merasa kehilangan dia atau kamu hanya merasa bosan saat dia tidak bersamamu. Jika kamu benar-benar merasa kehilangan, berarti kamu memang peduli dengannya. Jika yang terjadi sebaliknya, seperti kamu merasa sulit mengingat ‘apa yang hilang’ atau bahkan merasa lega karena tidak harus memaksakan sikap tertentu pada si dia, itu berarti kamu perlu dia hanya untuk mengisi kesepian pada dirimu.

 

4. Pikirkan Kelanjutan Hubungan

Tanyakan pada diri sendiri apa yang kamu harapkan mengenai kelanjutan hubungan kalian. Jika merasa hubungan “jalan di tempat” atau tidak menginginkan ke tahap yang lebih serius, bisa jadi kamu bersedia menghabiskan waktu dengan si dia hanya untuk mengusir rasa kesepian.

 

5. Melihat Kembali Hubungan Kamu dengan Sekitar

Ada baiknya untuk melihat kembali hubungan kamu dengan orang-orang di sekitar setelah kamu dekat dengannya. Apakah dia jadi pusat hidupmu, di mana interaksimu dengan keluarga, teman, dan sahabat berkurang atau bahkan hilang sama sekali. Hubungan yang sehat adalah hubungan yang saling mengembangkan satu sama lain, bukan mendominasi salah satu diantaranya.

 

6. Memberi Waktu untuk Refleksi Diri

Pahami dan jujur tentang apa yang kamu inginkan dalam sebuah hubungan. Sebuah hubungan akan berjalan buruk jika hanya berdasarkan keterpaksaan atau pelarian. Selain itu mensyukuri apa yang dimiliki akan membuatmu lebih mudah untuk membuka diri terhadap orang-orang sekitar kita.

 

Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh University of Chicago, University of California-San Diego dan Harvard menemukan bahwa kesepian adalah menular dan dapat ditularkan kepada orang lain, yang berarti bahwa kamu bisa mengirimkan kesepian untuk orang lain tanpa maksud untuk melakukannya. Mengganti perasaan kesepian dengan menyukai diri sendiri akan membantu menciptakan fondasi yang kuat untuk hubungan yang sehat nantinya.

 

 

Love Your Self, So The Others Can Love You!

 

Sumber : wikihow, sheknows

No comments yet. You should be kind and add one!

*required

*required - (will not be shared)

By submitting a comment you grant PsikologID a perpetual license to reproduce your words and name/web site in attribution. Inappropriate and irrelevant comments will be removed at an admin’s discretion. Your email is used for verification purposes only, it will never be shared.