Skip to Content

Categories: Education & Tips, NLP, Psikologi Populer

7 Penyebab Kenapa Banyak Anak Muda Sulit Banget Kerja Produktif

1. Media sosial

social-media-f3a50d367230692a8d4320d61a862902.jpg

Psikolog Lucy Jo Palladino, Ph.D, berpendapat bahwa saat ini media sosial menjadi godaan pengacau konsentrasi yang susah dilawan manusia modern. Sangat mudah untuk memecah konsentrasi karena godaan ini melihat status yang diupdate teman di social media kita. Tanpa terasa, 20 menit sudah berlalu scrolling Instagram sementara pekerjaan kita baru 10% dikerjakan.

Solusinya, hindari mengakses situs media sosial saat bekerja. Terapkan disiplin pada diri sendiri soal kapan waktu khusus untuk menengok media sosial, misalnya saat makan siang. Dengan cara ini pikiran tidak terdistraksi dan kamu bisa menyelesaikan pekerjaan dengan lebih efektif.

2. E-mail membludak

email-e40ae83ece96d61c947ea54bc00e4477.jpg

Untuk kamu yang biasa berkorespondensi via e-mail, skenario drama tumpukan e-mail adalah hal yang biasa ditemui. Bukannya berkurang, semakin lama dan semakin dibalas, justru semakin banyak jawaban e-mail yang masuk. Kecuali pekerjaan utamamu adalah seorang customer service online, hal ini bisa sangat mengganggu konsentrasi karena godaan untuk membalas e-mail demi e-mail, sangatlah kuat.

Solusinya, daripada mengecek e-mail secara berkala, luangkan waktu-waktu khusus yang didedikasikan untuk menanggapi setiap e-mail yang masuk. Misalnya, 15 menit sebelum mulai bekerja atau 30 menit setelah pulang kantor. Setelahnya, tutup jendela e-mailmu dan mulailah bekerja seperti biasa.

3. Multitasking

multi-a73451f53d68b80623cd49cd2cb5b91e.jpg

Seseorang yang bisa mengerjakan beberapa hal sekaligus, mungkin terlihat seperti pahlawan di mata orang lain. Padahal, para ahli sependapat bahwa menjadi seseorang yang multitasking sesungguhnya membuatmu semakin tidak efektif dalam bekerja. Kamu akan kehilangan konsentrasi pada satu hal yang seharusnya membutuhkan perhatian khususmu, karena terlalu sering berpindah-pindah fokus. Konon, menjadi multitasking bikin otakmu lelah lho.

Solusinya, dedikasikan perhatianmu pada satu pekerjaan dalam satu waktu. Khususnya, jika kamu sedang mengerjakan sebuah pekerjaan yang menjadi prioritas utama. ‘Simpan’ kemampuan multitaskingmu untuk hal-hal yang tidak terlalu mendesak.

4. Kebosanan

kebosanan-13309d844cb6af798f7a184451949d46.jpg

Beberapa kegiatan yang kita lakukan setiap hari terasa lebih menyenangkan daripada kegiatan rutin. Rasa bosan terhadap rutinitas bisa mengacaukan perhatianmu, meski hanya beberapa menit saja. Hal ini akan membuatmu menjadi mudah terdistraksi dan menganggapnya adalah hal yang wajar. Smartphone, internet, social media atau pun sesederhana membersihkan meja kerja, terasa begitu ‘menggoda’ saat kamu merasa bosan.

Solusinya, disiplin lah pada dirimu sendiri. Jika kamu berhasil fokus pada suatu pekerjaan dalam periode waktu yang kamu tetapkan sendiri, kamu boleh beristirahat selama 10 menit. Berikan penghargaan pada diri sendiri berupa secangkir kopi, snack favorit atau berjalan-jalan ringan di sekitar area kerja.

5. Pikiran-pikiran yang mengganggu

pikiran-210d85d200d95d07b2846fd863bb5909.jpeg

Sulit untuk fokus mengerjakan pekerjaan kantor jika kamu dihantui pikiran-pikiran yang tak terselesaikan di rumah atau masalah pribadi. Atau mungkin masalah yang tak selesai dengan pasanganmu kemarin, dan hal ini mengganggu pikiran.

Solusinya, tulislah semua pikiran atau perasaan yang mendengung terus di kepala. Buatlah daftar mana saja hal yang harus kamu selesaikan. Setelah semuanya tertuang dalam tulisan, kamu bisa kembali fokus bekerja dan bisa kembali lagi pada hal-hal di luar pekerjaan yang harus kamu selesaikan, tanpa perlu khawatir kelupaan.

6. Kelelahan

Kelelahan bisa menjadi salah satu tantangan berkonsentrasi, meskipun cuma ada sedikit gangguan di sekitarmu. Studi membuktikan, kurang tidur bisa menyedot konsentrasimu dan membuat susah mengingat.

Solusinya, atur waktu beristirahat dengan baik. Orang dewasa membutuhkan waktu tidur sekitar tujuh hingga sembilan jam. Disiplin lah dengan jam tidur yang sudah diatur. Selain itu, perhatikan waktu bangun tidur dan di mana konsentrasimu sedang pada puncaknya. Maka kamu akan memahami saat-saat yang tepat untuk bekerja secara efektif.

7. Lapar

lapar-f62491984a0a4bd5c487a38495ac6ca9.jpg

Tidak ada konsentrasi tanpa konsumsi, memang benar adanya. Melewatkan sarapan, menurut penelitian, dapat membunuh konsentrasimu.

Solusinya, jangan pernah membiarkan dirimu kelaparan. Makanlah dalam porsi kecil namun rutin sepanjang hari agar otak mendapat pasokan energi yang cukup. Jangan melewatkan sarapan, makanlah camilan tinggi protei , hindari karbohidrat sederhana (pasta, roti tawar putih, gula) dan pilih karbohidrat kompleks seperti biji-bijian atau gandum untuk menggantinya.

Tak bisa dipungkiri, semakin dewasa kita dituntut untuk bekerja secara cepat, efisien dan efektif. Maka untuk mewujudkannya, kamu perlu menghindari ketujuh hal di atas ya.

Sumber : Idntimes

No comments yet. You should be kind and add one!

*required

*required - (will not be shared)

By submitting a comment you grant PsikologID a perpetual license to reproduce your words and name/web site in attribution. Inappropriate and irrelevant comments will be removed at an admin’s discretion. Your email is used for verification purposes only, it will never be shared.